AP II: Penerbangan di Kalimantan Paling Terdampak Kabut Asap

Angkasa Pura II (AP II) mengatakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan dan Sumatera masih sangat pekat dan mengganggu jarak pandang dalam operasional penerbangan maskapai. Vice President Corporate Communication AP II, Yado Yarismano menyebutkan bahwa yang paling terdampak sebaran asap karhutla adalah Pulau Kalimantan.

“Bandara yang masih lumayan terdampak di Kalimantan,” kata Yado, seperti dikutip Tempo, Jum’at (20/9/2019).

Yado mengatakan, semua maskapai telah mengantisipasi keadaan ini. Maskapai juga memberikan pengumuman kepada seluruh penumpang bila ada perubahan jadwal penerbangan.

“Semua maskapai telah melakukan pengumuman kepada masing-masing penumpangnya perihal delay dan juga cancel flight,” ujarnya.

Sementara data penerbangan yang mengalami pembatalan dan penundaan di bandara yang dikelola AP II belum bisa dibagikan, karena belum terkumpul dari semua maskapai. “Untuk detailnya belum masuk semua datanya,” imbuhnya.

Dia mengatakan, pihak AP II belum bisa memastikan operasional bandara yang dikelolanya akapn akan kembali normal. Karena menurutnya, kelancaran penerbangan tergantung kapan asap karhutla akan reda.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan menjelaskan bahwa sudah tidak ada lagi pembatalan penerbangan dari atau menuju Sumatera dan Kalimantan. “Tidak ada lagi,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, perubahan jadwal penerbangan karena asap yang masih pekat mengganggu jarak pandang, seperti di pagi hari. “Dari pagi dipindah agak siang supaya jarak pandang membaik,” terang dia.

Sebagai informasi, di Sumatera, AP II mengelola Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Silangit (Siborong-borong) dan Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

Sementara itu di Kalimantan, AP II mengelola Bandara Supadio (Pontianak) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya). Di Bangka Belitung, Angkasa Pura II mengelola Bandara Depati Amir (Pangkal Pinang) dan di Kepulauan Riau mengelola Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang).