Presiden Direktur Angkasa Pura II (AP II), Muhammad Awaluddin melakukan lawatan kerja ke Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Minggu (24/3/2019). Lawatan ini merupakan upaya koordinasi antara AP II dengan Pemprov Bengkulu untuk mendukung percepatan serah terima pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno.
Melihat laju pergerakkan penumpang di Bandara Fatmawati Soekarno yang mencapai 1.068.450 penumpang di tahun 2018, angka itu telah melebihi kapasitas terminal yang hanya 500 ribu penumpang per tahun. Selain itu, pergerakan pesawat mencapai 9.751 pesawat per tahun serta pergerakan kargo sebanyak 4.132 ton. Hal Ini Bandara Fatmawati Soekarno ke depannya memiliki prospek yang baik.
Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno dipercaya akan menunjang aksesibilitas dan konektivitas Provinsi Bengkulu. Secara bertahap AP II akan melakukan pengembangan fasilitas pokok, mulai dari pengembangan terminal dan sisi udara yang akan dimulai tahun 2019. AP II akan menyediakan Capex dengan total Rp434miliar.
“Bengkulu yang berada di kawasan barat di pinggir pesisir Samudera Hindia ini merupakan daerah yang strategis, sehingga pengembangan dan peningkatan bandara menjadi sangat penting. Percepatan pengoperasian bandara secara otomatis akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi regional sekaligus akan berdampak dalam pengendalian inflasi,” kata Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
Rohidin menilai, bandara harus segera dikembangkan. Dia juga yakin, di bawah pengoperasian AP II Bandara Fatmawati Soekarno akan berkembang dengan baik.
“Bengkulu sebagai ibukota Provinsi, sehingga memang perlu didorong untuk menambah rute dari ataupun menuju Bengkulu. Kita berharap Pemerintah Provinsi dapat memberikan inisiatif dalam menarik wisatawan dengan mempersiapkan sarana prasarana penunjang sektor pariwisata,” ujar Awaluddin.
Kepala Bandara Fatmawati Soekarno, Anies Wardhana pun memiliki pandangan yang sama. ia berharap percepatan pembangunan dapat segera dilakukan. “kami juga akan melakukan upaya-upaya percepatan agar Bandara Fatmawati Soekarno dapat segera dikelola oleh PT Angkasa Pura II,” imbuhnya.