AP II Dorong Layanan Kendaraan Listrik hingga Otonom di Bandara Soekarno-Hatta

Angkasa Pura II (AP II) mendorong optimalisasi penggunaan transportasi publik sebagai sarana utama pergerakan masyarakat dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Lebih dari itu, API juga turut mendukung perbaikan transportasi publik ke level yang lebih baik, yakni penggunaan kendaraan bermotor listrik hingga otonom.

Presiden Direktur APII, Muhammad Awaluddin mengatakan, porsi penggunaan transportasi publik dari dan ke Soekarno-Hatta masih bisa ditingkatkan.

“Jumlah penumpang pesawat di Soekarno-Hatta setiap hari rata-rata 200.000 orang dan pekerja sekitar 50.000 orang. Dari jumlah itu, yang memanfaatkan transportasi publik baru 40% dan sisanya 60% masih menggunakan kendaraan pribadi,” kata dia, Kamis (29/8/2019).

Dia menyebutkan, AP II sebagai penyedia layanan di bandara ingin bekerja sama dengan para operator transportasi publik agar semakin banyak yang memanfaatkan angkutan massal untuk menuju ke Soekarno-Hatta atau sebaliknya.

AP II juga mendukung pengembangan transportasi publik ke arah penggunaan kendaraan bermotor listrik untuk mewujudkan konsep eco airport.

Awaluddin mengatakan, AP II juga tengah mengembangkan inovasi yang memanfaatkan teknologi dalam memajukan transportasi publik di Bandara Soekarno-Hatta.

Diakuinya, dari sisi SDM pihaknya tidak memiliki kompetensi di bidang kendaraan listrik. Karena itu AP II membutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk melakukan pengembangan dan penelitian.

“Kami juga membutuhkan suatu bisnis proses yang baru, misalnya untuk menentukan bagaimana seharusnya taksi konvensional dan taksi listrik itu beroperasi di bandara. Bagaimana konsep pengisian daya bagi taksi listrik, lalu harus di mana letak saluran pengisian listrik umum. Itu perlu sinergi dengan pihak yang berkompeten,” jelasnya.

Saat ini di Bandara Soekarno-Hatta telah beroperasi angkutan massal berbasis listrik, yakni kereta bandara, kereta layang, serta mobil buggy di dalam terminal. Selain itu, taksi Blue Bird juga sudah mengoperasikan kendaraan listrik Tesla dan BYD khusus untuk layanan di bandara tersebut.

Ke depannya tidak menutup peluang lebih banyak lagi pemanfaatan kendaraan listrik seperti untuk bus penumpang di sisi udara.

“Setelah pemanfaatan kendaraan listrik optimal di Soekarno-Hatta, maka selanjutnya akan dikembangkan kendaraan tanpa awak (autonomous vehicle) untuk operasional di dalam bandara,” tandas Awaluddin.