PT Angkasa Pura (AP) II, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug berkolaborasi dalam bidang riset, inovasi, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan nasional. Untuk kolaborasi itu, AP II menandatangani nota kesepahaman (memorandum of mnderstanding, MoU) dengan Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, juga dengan PPI Curug di Jakarta pada 20 Mei 2022.
“Kolaborasi dengan BRIN dan PPI Curug mengakomodasi tiga hal besar yang menjadi kunci bagi suatu perusahaan, termasuk AP II, agar selalu meningkatkan daya saing sebagai operator bandara kelas dunia yang mengelola bandara terbaik di dunia,” ujar Muhammad Awaluddin Presiden Direktur AP II dalam siaran pers, Minggu (22/5/2022).
Kata Awaluddin, kolaborasi AP II dan BRIN di bidang riset dan inovasi untuk menghasilkan suatu proses atau teknologi baru dalam operasional serta layanan kebandarudaraan. “Teknologi membawa perubahan untuk menjadi lebih baik. AP II akan memanfaatkan teknologi-teknologi baru yang diciptakan di dalam negeri guna meningkatkan daya saing sektor kebandarudaraan nasional,” jelasnya.
Kolaborasi tersebut juga merupakan bagian dari pengembangan bandara berbasis pentahelix. Melibatkan multipihak, antara lain pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media.
Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Agus Eko Nugroho menuturkan, pembelajaran SDM, riset, dan inovasi, merupakan tiga faktor yang harus dibangun untuk menyongsong masa depan. “Kolaborasi antara AP II dan BRIN di bidang indutri aviasi diharapkan menjadi center of excellence, yang dapat menjadi suatu flagship nasional dalam learning, research, and innovation,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan PPI, Sukarwoto mengatakan, kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri sangat diperlukan untuk pengembangan SDM. “Peran industri sangat penting untuk turut mendukung pengembangan dunia pendidikan. Kami sangat menyambut baik kolaborasi dengan AP II,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut digelar pula webinar bertajuk “Collaborative Research & Innovation”. Kepala Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Perekonomian Rakyat BRIN, Irwanda Wisnu Wardhana menyampaikan, kemajuan negara bergantung juga dengan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi dapat didorong dengan kolaborasi di antara para stakeholders untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
“AP II dan BRIN akan membangun kolaborasi riset; membangun ekonomi Indonesia pulih dari kondisi sekarang,” ujar Irwanda, seraya menyampaikan bahwa kolaborasi riset itu akan menghasilkan berbagai penemuan yang dapat mengakselerasi operasional dan layanan kebandarudaraan.
“Penemuan-penemuan itu perlu dipatenkan dan bisa dikomersialisasikan sebagai sumber pendapatan baru bagi AP II. Secara makro, Indonesia akan memiliki lebih banyak paten,” tutur Irwanda.
Pengembangan riset dan inovasi itu, kata Irwanda, juga dapat meningkatkan kapasitas dari teknologi milik AP II untuk dimanfaatkan di berbagai bidang, “Teknologi di AP II dapat kita scaling up; naik kelas, untuk dipakai di berbagai tempat. Contoh pengembangan riset dan inovasi, misalnya mobil listrik di bandara dan energi baru terbarukan. Komunikasi akan dilakukan secara erat antara AP II dan BRIN untuk menentukan kebutuhan riset,” ujarnya.
Foto: AP II