Membuka usaha di bandar udara masih belum memunculkan antusiasme tinggi dari para pengusaha dan pemilik merek berbagai produk. Padahal bandara merupakan tempat usaha dengan prospek yang menguntungkan.
“Mereka belum biasa menghadapi berbagai proses seleksi yang kami lakukan. Ada juga yang tidak tahu, bagaimana cara untuk masuk bandara. Mereka juga masih beranggapan bahwa membuka usaha di bandara itu mahal, walaupun ini relatif ya,” tutur Devy Suradji, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura (AP) I pada acara “Tenant Gathering” di Hotel Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Melalui acara pertemuan dengan para pengusaha yang menyewa area (tenant) yang pertama kali diadakan itu, AP I ingin menjalin komunikasi dan membuka kesempatan agar para tenant bisa membuka usahanya di bandara. Dalam ajang ini juga, AP I dan calon mitra usaha bisa saling mengelaborasi potensi dan peluang agar tercipta kerja sama yang saling menguntungkan, sehingga menjadi layanan bernilai lebih bagi pengguna jasa bandara.
“Sekitar 80% yang datang pada acara ini adalah pemilik atau direksi. Mereka ingin melihat apa yang dilakukan AP I, perubahan apa yang terjadi, dan terutama ada transparansi dati kita,” ujar Devy, yang waktu itu memaparkan peluang-peluang usaha di 13 bandara yang sudah dikelolanya. Bahkan hari ini (6/9/2018), katanya, AP I menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ditjen Perhubungan Udara untuk mengembangkan Bandara Sentani di Jayapura dan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri di Palu.
Menurut Devy, seluruh bandara AP I sedang dikembangkan dan ada perluasan terminal, kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Jangan khawatir, itu proyek sampai tahun 2019 dan 2020. Selanjutnya bandara di Bali akan ada yang baru. Itu kalau disetujui pemerintah,” ungkapnya.
Pada 2017, 13 bandara AP I melayani hampir 90 juta penumpang, tumbuh 6% dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan survei Customer Satisfaction Index (CSI) yang dilakukan oleh Indonesia National Air Carriers Association (INACA), 40% penumpang tersebut melakukan perjalanan lebih dari lima kali dalam setahun dan 64% penumpang melakukan aktivitas berbelanja di bandara.
“Forum seperti Tenant Gathering ini sangat penting untuk membuka kesempatan berdiskusi dan berbagi, yang ujungnya untuk meningkatkan porsi pendapatan non aeronautika AP I,” ucap Devy. Pendapan non aeronautika AP I tahun 2017 sebesar 40% dari pendapatan totalnya.