Angkutan Nataru 2022: ASDP Prediksi 2,57 Juta Penumpang Menyeberang di 12 Lintasan Terpantau Nasional

Selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memrediksi jumlah penumpang di 12 lintasan pantauan nasional mencapai 2,57 juta orang. Jumlah ini naik 29% dibandingkan realisasi periode Nataru 2021 yang 1,99 juta penumpang.

Jumlah kendaraan roda dua juga naik 14% atau 154.512 unit; tahun sebelumnya 135.533 unit. Sementara kendaraan roda empat bakal mencapai 484.096 unit atau naik 15,4% dibandingkan realisasi periode Nataru 2021 yang 419.639 unit.

Maka ASDP memastikan agar kesiapan layanan angkutan penyeberangan dan pelabuhan berjalan lancar, aman, selamat, dan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat. “Kami berkomitmen untuk tetap menghadirkan layanan penyeberangan prima kepada seluruh pengguna jasa. Periode Nataru ini tidak ada penyekatan, tapi ada pengetatan perjalanan. Kami juga memastikan, kapasitas kapal dan fasilitas bagi publik memadai,” ujar Ira Puspadewi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam siaran pers, Rabu (15/12/2021).

Pada periode Nataru 2022, tercatat ada 12 lintasan penyeberangan yang terpantau nasional. Yakni Merak-Bakauheni, Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai, Kayangan-Pototano, Hunimua-Waipirit, Tanjung Kelian-Tanjung Api-api, Bitung-Ternate, Bastiong-Bitung, Telaga Punggur-Tanjung Uban, Kupang-Rote, dan Ajibata-Ambarita.

Khusus di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, kata Ira, ASDP telah mengantisipasi layanan penumpang dan kendaraan agar tidak terjadi kenaikan yang signifikan. Hal ini diantisipasi mengingat anjuran Pemerintah untuk menekan pergerakan masyarakat demi menekan lonjakan kasus covid-19, khususnya di sektor transportasi.

Diperkirakan kenaikan kendaraan roda dua di lintasan Merak-Bakauheni 12% dan roda empat 11%. Sementara di lintasan Ketapang-Gilimanuk, kenaikan roda dua 23% dan kendaraan roda empat 25%.

“Fokus dan prioritas kami adalah mengatur layanan sebaik-baiknya agar tidak terjadi antrean kendaraan, penumpukan penumpang, serta penerapan protokol kesehatan seluruh penumpang ferry,” ucap Ira.

Di sisi lain, Ira menyampaikan bahwa ASDP mencatat performa kinerja yang positif jelang akhir tahun di tengah pandemi covid-19 yang berkelanjutan. Hingga November 2021, ASDP membukukan pendapatan induk Rp3,2triliun atau naik 14% dari realisasi periode tahun lalu Rp2,8triliun. Laba bersih induk yang diperolehnya Rp317miliar atau naik 184% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu Rp112miliar.

ASDP juga telah melayani 3,57 juta penumpang selama Januari-November 2021 atau turun 0,2% dari realisasi periode sama tahun 2020. Untuk kendaraan roda dua dan tiga 1,91 juta unit atau turun 22%, sementara kendaraan roda empat/lebih 2,44 juta unit atau naik 32%.

“Ada pergeseran tren dari pejalan kaki dan pengguna sepeda motor ke mobil pribadi, sehingga trafik kendaraan roda empat meningkat,” ungkap Ira.

Angkutan barang menjadi kekuatan sektor logistik dan penopang produksi penyeberangan ASDP selama pandemi covid-19. Selama Januari-November 2021 ASDP mengangkut 1,35 juta ton barang atau naik 48%. “Layanan angkutan logistik tetap beroperasi normal. ASDP melayani secara penuh truk barang, utamanya yang membawa barang kebutuhan pokok demi menjaga pasokan di daerah agar tetap stabil,” tutur Ira.

ASDP juga terus melakukan upaya akselerasi penerapan metode cashless di penyeberangan. Hal ini, ucap Ira, sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi covid-19. Metode cashless telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (daring).

Sejak Agustus 2021, pembayaran melalui payment link, baik virtual account dan dompet elektronik sudah mulai diterapkan di Pelabuhan Ajibata dan Ambarita (go show dan reservasi WhatsApp), Telaga Punggur, Tanjung Uban, Penajam, Ujung, Kamal, Ketapang, Lembar, Padang Bai, Kayangan, Pototano, Bolok, Rote, Larantuka, Aimere, Waingapu (lintasan Waingapu-Kupang), Kalabahi, Patimban, Panjang, Dwikora (Pontianak), dan Trisakti (Banjarmasin).

“Di beberapa pelabuhan, yakni Patimban, Panjang, Dwikora, dan Trisakti, berlaku reservasi tiket via hotline. Dalam waktu dekat ini, metode cashless juga akan diterapkan di Pelabuhan Sidangole, dan Pelabuhan Rum,” kata Ira.

Foto: ASDP