IndoAviation – Kementerian Pertahanan Swedia dan Saab menandatangani kontrak untuk meningkatkan kemampuan pesawat jet tempur JAS 39 Gripen C/D Angkatan Udara Swedia. Kontrak senilai USD336 juta itu meliputi penggantian mesin pesawat, radar, avionik, dan sistem lainnya.
“Peningkatan ini akan memberi Angkatan Udara Swedia kemampuan tempur yang jauh lebih kuat. Kontrak tersebut merupakan lompatan besar ke depan dalam hal kinerja dan fungsionalitas radar, baik untuk perangkat keras maupun perangkat lunak, dan akan membuktikan kemampuan operasional Gripen C/D di masa depan,” kata Jonas Hjelm, Kepala Bagian Aeronautika di Saab, dalam sebuah siaran pers perusahaan.
Dalam keterangan pers itu juga disebutkan bahwa pesawat yang akan di upgrade itu tidak akan sepenuhnya seperti versi terbaru JAS 39 Gripen E, namun kemampuan operasionalnya akan mendekati versi E itu.
Awalnya, Swedia memang bermaksud untuk mengubah Gripen C/D-nya hingga setara versi E standar. Namun hal ini membutuhkan pembangunan badan pesawat secara keseluruhan. Jadi akhirnya diputuskan untuk sebuah upgrade yang mendekati versi Gripen E.
JAS 39 Gripen C/D dibuat tahun 1990-an. Merupakan versi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Pesawat ini dioperasikan oleh beberapa negara seperti Hongaria dan Thailand. Pesawat tempur ini sering dianggap sebagai produk paling murah di antara pesawat tempur lainnya yang sekelas.
Menurut World Air Forces 2023, Swedia mengoperasikan 71 Gripen C kursi tunggal dan 23 Gripen D kursi ganda. Pada 2013 Swedia memesan 60 Gripen E yang merupakan versi terbaru.
Versi E/F dari Gripen dikembangkan pada tahun 2010 dan memiliki kemampuan yang lebih baik dari versi-versi sebelumnya. Gripen E menggunakan mesin General Electric F414. Rangka dan badan pesawat juga lebih baik. Avioniknya versi terbaru dan memiliki sistem perang elektronika yang canggih.
Gripen versi E/F sejauh ini baru dibeli oleh Swedia dan Brasil. Di pasar pesawat tempur, Gripen E/F ini sering kalah tender dengan Lockheed Martin F-35.