Angkasa Pura Aviasi Kembangkan Peluang Bisnis Kualanamu Airport City

Dua bulan setelah didirikan, PT Angkasa Pura (AP) Aviasi sudah menjalin kerja sama dengan tiga mitra bisnis. Anak usaha PT AP II ini bakal mengembangkan bisnis e-commerce bekerja sama dengan PT Hee Logistik Indonesia dan JD.ID, serta produk air minum Purence Dew dari PT Kapital Delapan Sembilan.

“Angkasa Pura Aviasi memang dibentuk untuk percepatan pengembangan Bandara Kualanamu ke depan. Kita sudah mulai melakukan inisiasi-inisiasi pengembangan bisnis,” ujar Haris, Direktur Utama PT AP Aviasi, dalam acara penandatanganan MoU (memorandum of understanding) di Tangerang, Jumat (22/3/2019).

Inisiasi bisnis ini merupakan langkah awal untuk pengembangan Kualanamu sebagai airport city. Kawasannya sudah siap dibangun seluas 200 hektare. Maka potensi dan peluang bisnis terus digali, termasuk dikembangkannya bandara yang ditargetkan akan mencapai 17 juta pergerakan penumpang tahun 2022, naik menjadi 30 juta tahun 2031 dan 42 juta tahun 2040.

Menurut Haris, pertumbuhan angkutan kargo cukup besar, terutama didukung oleh pasar e-commerce yang pesat. Maka di Bandara Kualanamu akan dibangun e-commerce center dengan investor PT Hee Logistik Indonesia yang sudah menggandeng layanan JD.ID. Ke depan, bukan cuma JD.ID yang akan berkiprah, tapi juga layanan e-commerce lain, seperti Alibaba.

“Indonesia memiliki demand yang besar untuk pasar e-commerce. Apalagi sebagai negara yang terdiri dari pulau-pulau, pasar ini bisa dikembangkan lagi,” kata Andre Pratama, Direktur PT Hee Logistik Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan ground support equipment (GSE) dan gudang kargo dari Malaysia –berdiri sejak tahun 1977– ini mengembangkan usahanya di Indonesia sejak tahun 2013.

Andre menambahkan, layanan e-commerce membutuhkan pengiriman yang cepat, akurat, dan sistematis. Pihaknya pun mengapresiasi kesepakatannya dengan AP Aviasi untuk membangun e-commmerce center di lini 2 terminal kargo Bandara Kualanamu seluas 2 hektare.

PT JD.ID yang diwakili Manager Pengembangan Bisnis Indra Nugroho mengatakan, pihaknya ingin bersinergi dan berkolaborasi untuk perkembangan e-commerce di Bandara Kualanamu. “Kami ingin memberikan kemudahan layanan, khususnya bagi masyarakat Sumatera Utara,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, AP Aviasi juga melakukan inisiatif untuk memfasilitasi produksi air minum dengan teknologi pengembunan, Purence Dew. “Produksinya akan dilakukan di Bandara Kualanamu. Air minum dalam kemasan ini kualitasnya jauh lebih baik dan sudah teruji klinis. Saat ini memang masih dikonsumsi kalangan menengah dan premium dengan produksi terbatas,” tutur Haris.

Purence Dew dirintis penemu dari Indonesia, Budhi Haryanto. Teknologi yang ditemukannya sudah dipatenkan di lebih dari delapan negara, seperti China, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara Eropa.

Menurut Direktur PT Kapital Delapan Sembilan (Purence Dew) Joko Santosa, dengan teknologi pengembunan itu, air laut pun bisa menjadi es batu. “Teknologi ini terus dikembangkan karena konsumsi air minun bakal makin bertambah dengan jumlah populasi dunia yang makin banyak,” ujarnya.

Haris pun menambahkan, Kualanamu ingin menjadikan bandaranya eco-green dengan mengurangi konsumsi air tanah. Bahkan nantinya, dari produksi air minum ini bisa mendatangkan revenu tambahan bagi AP II.

Pada acara tersebut hadir Komisaris AP Aviasi yang juga Direktur Konersial dan Pengembangan Usaha AP II Daan Achmad. Menurut dia, dibentuknya AP Aviasi untuk mengembangkan bisnis di luar area bisnis operasional bandara, terutama dengan pihak asing. Bukan sekadar batu loncatan, tapi injeksi agar mampu bergerak di luar bisnis inti bandara dan menghasilkan revenu.

“AP Aviasi nantinya bisa menjadi model untuk pengembangan bandara sebagai airport city di bandara-bandara lainnya,” ujar Daan.

Foto: wikimapia.org