Alarm Peringatan Nyala. Pilot Cuek. Pesawat Kecebur Laut

Foto: Lt. Zach Niezgodski /US Navy.

Sebuah rekaman video yang diambil oleh seorang teknisi yang duduk di jump seat kokpit  menjadi barang bukti atas penyelidikan kecelakaan pesawat Boeing 737 Air Niugini yang terjadi di Negara Federal Mikronesia, 28 September 2018. Rekaman video itu memperlihatkan bagaimana akibatnya jika pilot pesawat tak menyadarinya. Pesawat yang berada di bawah ketinggian glide slope pun kecebur ke laut.

Video itu, yang juga dijadikan alat bukti kecelakaan, memperlihatkan  pilot tengah menggunakan kontrol pesawat di kokpit sebelum sistem peringatan pesawat aktif. Alarm peringatan yang berbunyi menyatakan bahwa pesawat terbang terlalu rendah. Pilot tampak mengabaikannya, sebelum akhirnya tersadar bahwa pesawatnya terlalu rendah.

“Kami terlalu rendah!” seorang pilot berseru tepat sebelum pesawat tercebur ke air. Video berhenti sesaat setelah itu.

Penerbangan Air Nuigini dengan nomor penerbangan PX56 jatuh sekitar seperempat mil sebelum  landasan pacu yang menjadi titik pendaratannya.  Pesawat itu mengangkut 35 penumpang dan 12 awak,  Pesawat itu  terbang dari Pohnpei ke Chuuk, di Negara Federasi Mikronesia, dan jatuh di perairan sebelum ujung Bandara Internasional Chuuk.

Penyelidik menyatakan, pesawat saat itu berada sekitar  1.500 kaki (460 meter) sebelum ujung landasan pendaratan. Cuaca dalam  kondisi buruk dan mengharuskan pilot mengandalkan instrumen saat pendaratan.

Tiga puluh empat penumpang dan 12 awak kapal diselamatkan oleh kapal lokal dan penyelam Angkatan Laut AS. Satu orang tewas dalam kecelakaan ini, dan enam penumpang “terluka parah.” Mayat penumpang yang meninggal ditemukan tiga hari setelah kecelakaan. Laporan mengatakan, ahli patologi menyimpulkan bahwa ia tidak mengenakan sabuk pengaman dan mengalami benturan  di kepalanya.

Begitu isi laporan akhir kecelakaan itu, dari Komisi Investigasi Kecelakaan Papua Nugini.