Setelah beberapa tahun sempat vakum, Ditjen Perhubungan Darat tahun ini kembali menggelar Wahana Tata Nugraha (WTN). Kini WTN akan digelar setiap dua tahun sekali.
Saat acara Pembukaan Penilaian Wahana Tata Nugraha 2019 di Jakarta, Direktur Angkutan Jalan, Ahmad Yani mengatakan abahwa WTN tak semata penghargaan saja, namun juga sebagai cara bersaing bagi daerah untuk membangun sistem angkutan perkotaan yang lebih baik.
“Penghargaan Wahana Tata Nugraha merupakan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Provinsi, Kota/Kabupaten yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Kota/Kabupaten berkewajiban untuk selalu meningkatkan kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan baik pada aspek administrasi, teknis dan operasional maupun aspek kebijakan kepala daerah dalam pembangunan transportasi perkotaan,” jelas Yani, Senin (22/4/2019).
Penghargaan WTN diberikan berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan dengan 5 bidang objek penilaian, yakni Lalu Lintas (bobot nilai 20%), Angkutan Umum (bobot nilai 15%), Sarana Transportasi Darat (bobot nilai 25%), Prasarana Transportasi Darat (bobot nilai 15%) dan Umum (bobot nilai 25%).
Dalam kesempatan yang sama Kepala Subdirektorat Angkutan Perkotaan Direktorat Angkutan Jalan, Renhard Ronald dalam laporan kegiatan menyampaikan bahwa acara penilaian WTN ini diadakan di Jakarta selama 5 hari, 22-26 April 2019.
“Peserta kegiatan ini adalah kabupaten/ kota yang telah disurvei selama 1 tahun penuh pada tahun 2018 oleh tim survei WTN. Jumlah peserta sebanyak 152 kabupaten/ kota,” kata Renhard.
Dalam tahap penilaian ini, seluruh kabupaten/kota peserta akan dinilai oleh 30 dewan juri yang terdiri dari Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), akademisi dan pakar transportasi yang bekerja secara independen. Penyerahan hadiah WTN rencananya dilaksanakan pada Juli 2019.