Pesawat EgyptAir MS804 yang hilang dari pantauan radar merupakan pesawat buatan Airbus dari seri A320. Airbus mengatakan pesawat bernomor registrasi SU-GCC itu mulai memperkuat armada EgyptAir sejak November 2003. Pesawat bermesin IAE itu telah mengantongi sekitar 48.000 jam terbang.
Airbus A320 sendiri termasuk pesawat yang memiliki track record baik, dan dikenal sebagai pesawat yang tepat untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah. Disebutkan, A320 merupakan pesawat penumpang dengan sebuah sistem kendali fly-by-wire. Pilot pun mengendalikan pesawat melalui bantuan sistem kendali digital canggih. Dengan sistem kendali ini, penerbangan pun dapat berlangsung lebih aman dan nyaman.
A320 dibuat berdasar standar kenyamanan dan nilai keekonomian tinggi. Pesawat ini termasuk golongan pesawat narrow body single-aisle. Jarak terbangnya bisa mencapai 6.480 km dengan membawa 150-180 penumpang. Penggunaan komposit khusus pada A320 berfungsi untuk mengurangi berat pesawat, sehingga sebagai kompensasinya pesawat dapat mengangkut lebih banyak penumpang.
Selain berbobot relatif lebih ringan dari pesawat sekelasnya, A320 juga menerapkan desain sayap optimal yang dapat meningkatkan efisiensi daya angkat sayap hingga 20 persen. Kokpitnya juga dilengkapi dengan layar monitor terpusat untuk operasional yang lebih mudah, serta mengurangi biaya operasional dan perawatan.
Teknologi baru yang diterapkan padanya membuat A320 family jadi pesawat yang laris manis. Menurut data Airbus, per April 2016, A320 telah dipesan sebanyak 8.089 buah, dimana 4.222 buah telah dikirimkan kepada pemesan. Sebanyak 3.959 A320 disebutkan telah operasional memperkuat sejumlah maskapai penerbangan di seluruh dunia, termasuk maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia.
Foto: Airbus