Agus Santoso: Perkuat Value Brand Garuda Indonesia

Agus Santoso, Komisaris Utama Garuda Indonesia, bersama manajemen baru segera terapkan langkah terobosan baru dalam memandu jalannya percepatan kinerja Garuda Indonesia.

Ditemui disela sela pembukaan Garuda Indonesia Travel Fair 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) pekan lalu, Agus menekankan pentingnya mencermati dan memaksimalkan tren pasar di era digital dewasa ini. Seperti langkah taktis Garuda Indonesia yang kini melaksanakan GATF sebanyak dua kali per tahunnya.

“Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memasyarakatkan gaya hidup berwisata maupun untuk kepentingan mobilitas melalui penerbangan dalam maupun luar negeri serta menjalin rasa kebersamaan yang saling menguntungkan dengan para pelanggan, baik dari sisi penumpang maupun pengguna jasa pengiriman logistik, pariwisata, agen perjalanan serta dengan mitra kerja Perbankan,” jelas Agus.

Menjawab pertanyaan media tentang bagaimana tren kinerja maskapai Garuda Indonesia sejak dipercaya menjadi Komisaris Utama  Garuda Indonesia, Agus Santoso  menjelaskan bahwa terdapat dua langkah utama yang ia arahkan terhadap manajemen, yakni orientasi peningkatan revenue, dan memaksimalkan prosedural operasional yang tepat guna melalui prinsip prinsip cost leadership. Cost leadership tersebut satunya dilakukan dengan cara mensimplifikasikan aturan operasi yang non-mandatory untuk menghasilkan performa operasional yang taktis, adaptif, dan tentunya mengedepankan aspek safety dan layanan.

Ada beberapa langkah bersama yang saat ini tengah diinisiasi Agus bersama dengan manajemen Garuda Indonesia, dalam kaspasitasnya sebagai komisaris utama, ia juga memberikan beberapa guidance dengan bekal pengalamannya di dunia penerbangan selama 33 tahun dan sebagai regulator di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di antaranya melalui penggalaman dan wawasan akan road map pengembangan jaringan penerbangan. Agus menilai capaian pengembangan jaringan yang dilaksanakan Garuda Indonesia saat ini perlu untuk terus dioptimalkan untuk meningkatkan performa revenue perusahaan.

Menurut Agus, khusus untuk jaringan rute penerbangan jarak jauh untuk sektor penerbangan Eropa juga harus terus dioptimalkan secara konstruktif baik melalui pengkajian ulang efektivitas dan profitabilitas rute dengan menyelaraskan pada tren market di rute-rute baru di Eropa.

Agus memaparkan prospek potensi pasar di langit Eropa juga masih menyimpan berbagai potensi komersial yang bisa dikembangkan. Untuk itu, Garuda juga harus memegang kendali atas potensi code sharing terhadap konektivitas penerbangan ke kota maupun negara lain di Eropa melalui hub penerbangannya di Amsterdam.

Selain itu Agus juga menekankan bahwa pentingnya memperkuat value brand image Garuda Indonesia dari aspek safety. Untuk itu, value brand tersebut harus tetap dipertahankan bahkan harus terus ditingkatkan levelnya, khususnya untuk mempertahankan loyalitas penumpang walaupun harga tiket Garuda Indonesia lebih tinggi dibanding dengan airline nasional  lainnya.