Sebanyak 73 pelajar SMA dan setingkatnya dari 25 provinsi mengikuti “Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Jalan Tingkat Nasional Tahun 2019”. Seleksi para pelajar yang akan menjadi duta keselamatan di berbagai daerah ini akan berlangsung di Jakarta pada 7-11 Oktober 2019.
“Anak- anak ini akan dipilih sebagai duta keselamatan yang akan bekerja sama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan Dinas Perhubungan setempat. Mereka mengampanyekan antikecelakaan lalu lintas, baik untuk masyarakat maupun teman sebayanya,” ujar Sigit Irfansyah, Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat pada pembukaan pemilihan pelajar itu di Jakarta, Senin (7/10/2019).
Kegiatan yang sudah dilakukan para awal tahun 2018 dan ini kali kedua bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan jalan di kalangan pelajar. Sigit menggambarkan, kian hari kecelakaan tidak makin berkurang, khususnya kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. “Setiap bulan banyak kecelakaan; didominasi pelajar yang mengendarai sepeda motor,” ucapnya.
Para pelajar, kata Sigit, banyak yang mengendarai sepeda motor ke sekolah. Padahal banyak yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Maka para pelajar rentan mengalami kecelakaan.
Tidak memiliki SIM merupakan salah satu dari pelanggaran yang sering dilakukan para pelajar, selain tidak memahami marka jalan, tidak memakai helm, kurangnya kelengkapan kendaraan, dan mengebut. Kata Sigit, “Pelajar punya kesempatan selamat 90% jika kendaraan yang dikemudikan berkecepatan 30 km/jam ke bawah.”
Pelanggaran pada aturan atau disiplin menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Sebab lainnya, yaitu emosional, daya konsentrasi kurang, daya antisipasi rendah, ngantuk atau lelah, mabuk, juga tidak menghargai sesama pengguna jalan.
Di sisi lain, Sigit mengatakan bahwa Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mendorong daerah-daerah untuk mengusung program “Bike to School”. Program ini untuk mengajak para pelajar menggunakan sepeda, bukan sepeda motor, ke sekolah,
“Di Kendari sudah mulai, demikian pula di Jakarta. Ini program yang bagus, tapi harus didukung dengan fasilitas yang baik. Misalnya, ada jalur sepeda dan fasilitas parkir,” ujar Sigit.
Hal-hal tersebut disampaikan pada para pelajar pelopor keselamatan pada kegiatan bertema “Leadership for Road Safety” itu. Selanjutnya, mereka akan diuji dalam bidang, antara lain, kepemimpinan, pengetahuan aturan keselamatan di jalan, dan public speaking.
Mereka akan diseleksi oleh sejumlah dewan juri, antara lain Elly Sinaga dari Global Road Safety Partnership, Darmaningtyas dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Budi Hartanto Susilo dari Universitas Maranatha, Aldo Siahaan dari Korlantas Polri, dan Yossyafra perwakilan dari Universitas Andalas. Dari hasil seleksi ini akan terpilih lima pelajar sebagai pemenang.