3.000 Sopir Angkutan Umum di Jakarta  Disekolahkan di Politeknik Kemenhub

Pemerintah provinsi DKI Jakarta menyekolahkan atau mendidik dan melatih (diklat) 3.000 pengemudi angkutan umum. Diklat dilaksanakan di politeknik di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yaitu Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD), Politeknik Transportasi Keselamaatan Jalan (PKTJ) Tegal, dan Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, kerja sama untuk menyekolahkan pengemudi angkutan umum di Jakarta antara Pemprov DKI dengan Kemenhub melalui BPSDMP telah memasuki tahun ketiga. “Hasilnya positif. Dapat dilihat saat ini para pengemudi angkutan umum di DKI Jakarta lebih baik dan beretika,” katanya usai menyaksikan penandatanganan tersebut di Balaikota Provinsi DKI Jakarta, Kamis, (13/2/2020).

Menurut Saefullah, pola pikir para pengemudi harus diubah. Dari yang kurang memedulikan keselamatan penumpang karena mengemudi sambil mendengarkan musik, menjadi fokus pada tugasnya. Saat ini, kata dia, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap angkutan umum makin meningkat. Jumlah pengguna jasanya dari yang semula 300.000 orang, kini mencapai 1 juta orang.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat (PPSDMPD), Suharto mengungkapkan, sekolah tinggi di lingkungan BPSDMP siap melaksanakan diklat sesuai dengan apa yang disepakati dalam perjanjian kerja sama tersebut. “Sebanyak 3.000 pengemudi itu akan disebar di tiga sekolah, yaitu 900 peserta di PTDI-STTD, 900 peserta di PKTJ Tegal, dan 1200 peserta di Poltrada Bali,” jelasnya.

Para pengemudi angkutan umum yang mengikuti diklat akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan PeIatihan (STTPP) dan peningkatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Peserta diklat yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan sertifikat uji kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Foto: BPSDMP