IndoAviation – Pada musim haji tahun 1444Hijriah/2023, pemerintah menyediakan 25 pesawat berbadan lebar (wide body) yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines (Saudia). Pesawat-pesawat ini sudah dan akan menerbangkan 221.000 jemaah haji dari 13 embarkasi/debarkasi di Indonesia.
“Angkutan udara haji adalah angkutan udara yang bersifat niaga tidak berjadwal. Ini adalah penerbangan yang memang dicarter oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) selaku leading sector yang bertanggung jawab,” kata Putu Eka Cahyadi, Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud).
Putu menyampaikan hal itu dalam media briefing yang diadakan Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Putu mengatakan, penerbangan haji sudah dimulai pada 24 Mei dan berjalan dengan baik. Pada fase 1 pemberangkatan gelombang pertama ini, penerbangannya menuju Madinah dan akan berakhir pada 7 Juni. Dilanjutkan dengan gelombang kedua dengan pemberangkatan pada 8-22 Juni menuju Jeddah.

Pada fase 2 pemulangan, gelombang pertama berlangsung 4-18 Juli dari Jeddah. Sementara gelombang kedua pemulangan dari Madinah dimulai 19 Juli sampai dengan 3 Agustus.
Setelah penerbangan haji perdana dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta), pada hari-hari selanjutnya akan dimulai juga dari bandara-bandara lain yang menjadi embarkasi. Seperti dari Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang akan dimulai pada 28 Mei pukul 21.05 WIB.
Bandara Kertajati baru kali ini dibuka sebagai bandara embarkasi/debarkasi untuk penerbangan haji. Sebelumnya, selain Bandara Soekarno-Hatta adalah Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh) dan Bandara Internasional Kualanamu (Medan).
Juga Bandara Internasional Minangkabau (Padang), Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Internasional Adi Soemarmo (Solo), dan Bandara Internasional Juanda (Surabaya).
Ditambah Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Lombok), Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Makassar), Bandara Internasional Adji Muhammad Sulaiman (Balikpapan), dan Bandara Internasional Syamsuddin Noor (Banjarmasin).
Selain itu, ada enam bandara embarkasi/debarkasi antara, yakni Bandara Djalaluddin (Gorontalo), Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Bandara Sultan Thaha (Jambi).
“Bandara embarkasi antara ini untuk menerbangkan jemaah haji dari daerah, yang kemudian akan diterbangkan ke Tanah Suci dari embarkasi utama. Seperti dari Gorontalo diterbangkan ke Makassar,” ujar Putu.
Putu pun menjelaskan, “Bandara Kertajati menjadi perhatian karena beberapa tahun yang lalu sebelum pandemi sempat direncanakan (menjadi embarkasi haji), tapi karena pandemi jadi tidak ada kegiatan haji.”
Penerbangan dari Bandara Kertajati akan dioperasikan oleh Saudia dengan pesawat Airbus 330-300 berkapasitas 374 penumpang. Tiga pesawat akan beroperasi untuk menerbangkan 8.968 jemaah haji dalam 24 kelompok terbang (kloter).

Seluruh jemaah haji Indonesia, yakni yang reguler 203.320 jemaah dan yang khusus 17.680 jemaah, akan diberangkatkan dalam 537 kloter. Garuda akan melayani 287 kloter dan Saudia 250 kloter. Terkait adanya rencana penambahan kuota haji, Ditjen Hubud Kemenhub telah memberikan izin penerbangan bagi kloter kuota tambahan.
Armada untuk penerbangan haji semuanya merupakan pesawat wide body. Selain Airbus 330-300, juga Airbus 330-900, Boeing 747-400, dan Boeing 777-300ER dengan kapasitas tiap pesawat 300-450 penumpang.
“Tipe-tipe pesawat tersebut mampu melayani penerbangan long haul atau jarak jauh dan jumlah seat-nya memadai untuk pelaksanaan haji,” jelas Putu.
Garuda mengoperasikan 14 pesawat, delapan di antaranya milik sendiri dan sisanya adalah wet leased atau disewa dari Citilink dua unit, San Marino Executive Aviation dua unit, serta dari Alexandria Airlines dan Airhub Airlines Limited.

Sementara Saudia mengoperasikan 10 pesawat yang semuanya merupakan wet leased, yaitu dari Wamos Air lima unit, Smartlynx Airlines Ltd dua unit, dan Air Atlanta Europe tiga unit.
Direktur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Hubud, Capt. M. Mauludin mengatakan, semua pesawat sudah melalui pemeriksaan sejak 27 Februari 2023.
“Untuk memastikan keselamatan penerbangan, Kemenhub melalui para inspektur DKPPU dan Kantor Otoritas Bandara telah melakukan pengawasan transportasi udara melalui ramp check di 13 bandara embarkasi haji,” ungkap Mauludin.
Pengawasan tersebut meliputi dokumen yang wajib on-board di pesawat udara, memantau jika ada masalah dan perbaikannya. Juga memantau pelaksanaan perawatan rutin dan berkala yang wajib dikerjakan, serta memeriksa kondisi umum pesawat setiap kedatangan dan keberangkatan.
“Sampai dengan 25 Mei sudah dilakukan 17 inspeksi atau ramp check pada 14 pesawat yang diperiksa dengan nol temuan. Artinya, seluruh pesawat yang ramp check telah dinyatakan laik terbang,” ucap Mauludin.
Temuan untuk kelaikudaraan memang tidak ditemukan alias nol. Namun kata Mauludin, penambahan fasilitas ada yang menjadi catatan. Misalnya, karena umumnya pesawat yang disewa itu untuk penerbangan reguler yang ada berbagai kelas, maka harus diubah spesifikasinya seperti yang diminta Kemenag.
“Semua sudah dilakukan dan siap. Selain itu, dua hari sebelum keberangkatan perdana, dilakukan ramp check untuk pesawat yang akan beroperasi,” ujar Mauludin.