Seperti diketahui, Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu destinasi wisata favorit dalam program ’10 Bali Baru’ yang dicanangkan pemerintah pada 2018. Menyusul Jakarta, Surabaya, Bali dan Medan, sejak 2 Mei 2019, Lombok secara resmi telah menjadi hub kelima maskapai AirAsia di Indonesia.
Dalam peresmian tersebut, AirAsia sekaligus meluncurkan livery khusus pada salah satu armada pesawat Airbus A320 registrasi PK-AXU dengan desain yang didedikasikan untuk mendukung promosi pariwisata Lombok. Desain livery istimewa ini menampilkan ikon-ikon pariwisata lokal, seperti Gunung Rinjani yang megah serta pesona bawah laut Kepulauan Gili.
Pesawat tersebut melayani rute penerbangan langsung melalui Bandara Internasional Lombok menuju Perth, Australia mulai 9 Juni 2019, serta beberapa rute domestik yakni ke Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
Pada September 2019, daerah wisata lainnya di NTB, Mandalika masuk ke dalam program 5 destinasi wisata super prioritas bersama Danau Toba, Likupang, Borobudur, dan Labuan Bajo. AirAsia pun makin semangat untuk menggeliatkan hub barunya itu.
Meski pernah diguncang gempa bumi pada 8 Agustus 2018 dan menghancurkan industri pariwisata di daerah ini, justru maskapai asal Malaysia ini jorjoran berupaya memulihkan konektivitas dan menumbuhkan kembali kepercayaan publik bahwa daerah ini tak hilang kelayakannya untuk dikunjungi para turis.
Hal ini pun menjadi pertanyaan yang menarik, mengapa AirAsia begitu sangat bersemangat menghidupkan kembali gairah pariwisata di Lombok meski telah diluluhlantahkan oleh gempa?
Karena untuk melakukan hal itu butuh upaya keras, lantaran kepercayaan publik terhadap sisi keamanan berwisata di daerah ini menurun tajam. Terlebih pandangan itu datang dari pangsa pasarnya, wisatawan asal Australia.
Ditemui di Lombok oleh tim IndoAviation Rabu (18/12/2019) malam, CEO AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine mengatakan bahwa ada dua hal fundamental yang merangsang pihaknya untuk melakukan hal itu.
Veranita menjelaskan, alasan pertama, karena Lombok kaya akan aset-aset kepariwisataannya yang besar.
“Karena Lombok itu secara natural, aset-aset kepariwisataannya besar. Kita tahu bahwa bencana alam itu hal yang sama-sama kita sesalkan. Hanya saja kita melihat hal fundamental dari ekosistem pariwisata Lombok. Fundamentalnya dari segi kebudayaan, destinasi wisata,” terang Veranita kepada IndoAviation.
Alasan kedua, dia memandang adanya komitmen yang nyata dari pemerintah daerah setempat dan juga komunitas pariwisata di daerah ini.
“Kita melihat dari komitmen pemerintah dan komitmen dari komunitas pariwisata Lombok yang terdiri dari asosiasi asosiasi perhotelan, travel agent, asosiasi taman hiburan sampai asosiasi tour guide yang beberapa hari lalu kita temui bersama-sama,” ungkapnya.
Veranita mengaku dirinya sangat terkesan melihat kekompakan pemerintah NTB dan para komunitas pariwisata bergotongrotong membangun kembali industri pariwisata di daerah mereka.
“Mereka sangat kompak dan sangat bersatu padu untuk bilang ‘apa yang sama-sama kita butuhkan dan kita dukung’. Dan itu jarang ditemukan di tempat-tempat lain. Kolaborasi dan komitmen yang solid itu jarang ditemukan,” ujarnya dengan kagum.
“Memang ada kejadian-kejadian yang kita sayangkan, tapi secara fundamental, ekosistem pariwisata, aset-aset wisata yang dimiliki dan komitmen dari para pelaku wisata membuat kita punya confidence yang tinggi (untuk sama-sama membangun kembali industri pariwisata di Lombok).”
Dia mengatakan, belum lagi sambutan hangat dari Gubernur NTB yang mewakili jajaran pemerintah tinggi dari provinsi. Menurutnya, hal itu membuat pihaknya merasa semakin percaya diri untuk menyongsong wajah baru pariwisata di Lombok.
“Tambah confidence. Bahwa ‘iya, ini adalah partner kita yang luar biasa supportive’. Sehingga, ke depannya juga ketika kita membuka rute-rute baru, kita tahu bahwa itu akan menjadi sukses, karena kita punya partner yang komitmennya sama, bahkan lebih dari yang kita harapkan. Enggak berjuang sendiri, ada partner kolaborasi,” tandasnya.
Kunjungan Wisman Australia Naik 700%
Pada kesempatan sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah mengungkapkan bahwa AirAsia telah berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan asing asal Australia ke Lombok sebesar 700 persen.
“Di zaman kami ini (kepemimpinan Zulkieflimansyah) terbang dari Perth ke Lombok secara langsung, dan penerbangan dari AirAsia ini sampai sekarang mampu meningkatkan jumlah wisatawan dari Australia lebih dari 700 persen,” cetus Zulkieflimansyah saat acara malam tasyakuran hari jadi Ke-61 Provinsi NTB di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Rabu (18/12/2019) malam.
Zulkieflimansyah mengatakan, CEO AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine juga telah berjanji dalam waktu dekat akan membuka dua rute baru dari dua kota lainnya dari Australia menuju Lombok untuk semakin menggeliatkan kunjungan turis asing asal Negeri Kanguru tersebut.
“Bahkan beliau berjanji dalam waktu yang tidak terlampau lama akan ada direct (flight) dari Melbourne ke Sydney menuju Lombok. Bahkan beliau (Veranita) tadi ngomong sedang mengurus (rute) Singapura ke Lombok,” ungkap Zulkieflimansyah.